18 April 2009

Hilangnya Sepatu Indro

Pagi yang cerah ternyata tak membuat cerah nasib tetangga kosan saya. Indro, begitulah panggilan tetangga kosan tersebut, memulai hari ini dengan nasib sial. Entah mimpi apa Indro semalam, ketika pagi-pagi dia terbangun, kenyataan pahit menghampri dirinya.

Ketika saya sedang asik-asiknya mendengarkan lagu Rido Irama, Indro langsung masuk ke kosan saya. "Bir, ninggali sapatu kulit urang teu? Anjrit euweuh euy," ujar Indro. Saya pun menjawab, "teuing atuh,"sambil melihat muka Indro yang sedang kebingungan.


"Anjrit haram, sapatu aing leungit," umpat Indro. Jarwo, saudara se-ordo Indro, langsung bangun dari tidurnya. Muka Jarwo tampak keheranan ketika indro mengumpat. Namun, tawa-tawa kecil keluar dari mulut Jarwo. Saya pun tak ketinggalan tertawa menemani Jarwo.

Jarwo pun langsung meledek Indro. "Coba misscall sapatuna, sugan weh masih aktif," ledek Jarwo. Merasa diledek, Indro pun menyaut, "ah sia mah," balas Indro. Karena tugas Program Latihan Propesi (PLP) di sebuah sekolah di Lembang menanti, maka Indro langsung berinisiatif meminjam sepatu bekas seseorang yang pernah menginap di kosan. Walaupun sepatu itu kotornya "naudzubillah", Indro tetap memaksakan untuk memakainya.

Jarwo, yang dari tadi cengengesan, menyarankan untuk meminjam sepatu dari si Handi. Namun, Indro tak bergeming sedikitpun. Dia lantas pergi ke kamar mandi tanpa menghiraukan suara Jarwo.

Sejenak saya teringat tentang kejadian beberapa bulan yang lalu ketika bang Tohir dan Indro kehilangan sepatunya. Waktu itu Bang Tohir kehilangan sepatu yang baru dipinjam dari temannya. Bang Tohir pun langsung mengumumkan ihwal kehilangan sepatunya kepada setiap warga kosannya.

Ketika berita kehilangan itu disampaikan kepada Indro, dengan bijaksana dia memberikan nasihat. "Mun didieu mah (kosan) kudu apik, kamari oge si Juli leungit sapatu," ujar Indro.

Namun, beberapa sat kemudian, Indro pun menyadari, ternyata sepatunya yang baru dibeli langsung dari pabriknya, raib juga digondol maling. Sungguh ironi, baru saja beberapa detik sebelumnya Indro memberikan nasihat, eh ternyata dia juga harus diberi nasihat.

Tapi sudahlah, kita dengar ucapan Indro sebelum dia berangkat PLP, "untung sapatu nu leungit teh bau, soalna tara diseseuh sababaraha bulan," ungkap lelaki yang belum lama ini membeli laptop dengan hardisk berkapasitas 250 gigabyte.

Maka tak salah sebuah lirik lagu dari sebuah kelompok band yang bernama J-rock, disematkan kepada maling di kosan saya, "Kau curi lagi,,,"

No comments: