Lama tak berkeliaran dan mengisi catatan di rumah digitalku, akhirnya reevan kembali. Sepertinya semangat untuk mengisi rumah digitalku dengan catatan-catatan sampah hinggap kembali di pikiranku yang kadang dipenuhi rasa marah dan frustasi .
Kadang aku berfikir bahwa semua tulisanku tak berguna, namun sepertinya hal itulah yang menggambarkan keadaanku saat itu (saat-saat dimana hanya tulisanku yang mengerti tentang keadaanku).
Satu hal yang membuatku kembali bersemangat mengisi sesuatu di rumah digitalku ini yaitu aku bebas mencurahkan isi dalam otakku yang kram dan hampir mau pecah. Tak semua orang mengerti dan dapat menerima semua pikiranku. Mereka menganggap semua pikiran, keadaan, dan ucapanku hanya sebuah dagelan tanpa makna dan tujuan (damn..).
Sampai kapan itu akan berakhir?.. tau ah.. pusing
......... tengah malam di sudut kampus...
Kadang aku berfikir bahwa semua tulisanku tak berguna, namun sepertinya hal itulah yang menggambarkan keadaanku saat itu (saat-saat dimana hanya tulisanku yang mengerti tentang keadaanku).
Satu hal yang membuatku kembali bersemangat mengisi sesuatu di rumah digitalku ini yaitu aku bebas mencurahkan isi dalam otakku yang kram dan hampir mau pecah. Tak semua orang mengerti dan dapat menerima semua pikiranku. Mereka menganggap semua pikiran, keadaan, dan ucapanku hanya sebuah dagelan tanpa makna dan tujuan (damn..).
Sampai kapan itu akan berakhir?.. tau ah.. pusing
......... tengah malam di sudut kampus...
4 comments:
jangan pikirkan apa yang akan orang-orang pikirkan tentang diri lu atau tulisan lu.. ga peduli mereka bakal suka apa enggak sama pikiran lu.
yang penting adalah kamu keluarkan apa yang kamu rasakan.
so, kepp on writing guy. just to speak out your mind..! :)
Kalau ada yang bilang terkadang menangis itu perlu (karena hampir sama sehatnya seperti butuhnya kita akan tertawa), maka dalam hal ini menulis bisa sangat menyehatkan. Terutama di saat kepala kita sudah terlalu penuh dengan persoalan yang terlalu tangguh untuk dikalahkan, sampai akhirnya tanpa sadar membuat kita sempoyongan babak belur..
Peduli apa kata orang tentang pikiranmu! Dalam hal ini, jangan gentar dengan pertanyaan yang diucapkan setengah teriak ini: "Apa kata dunia!" (maaf bang bonar!, peace..) Keep writin' those short lines..
van ceuk kolot oge, menulis atau mati
haha
Post a Comment